R27mUISKY8MAeCpFpAtsSpjGWGukfoZYVKEfkHA4
Free Download Blogger Template High CTR AdSense

Sistem Pengapian Elektronik

Perbandingan Rangkaian Pengapian



Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang menggunakan kontak poin adalah pada bagian rangkaian primer. Kontak poin digantikan oleh pembangkit sinyal elektronik dan sebuah unit pengendali pengapian elektronik. Pembangkit sinyal digunakan untuk memberikan impuls listrik untuk memberikan sinyal saat pengapian pada unti pengendali pengapian elektronik. Unit pengendali akan mensaklarkan rangkaian primer pengapian sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.

Gambar 10 : Perbandingan rangkaian.

Keuntungan sistem pengapian elektronik.
-      Tidak menggunakan kontak poin.
-      Tidak memerlukan perawatan kontak poin.
-      Sudut Dwell ditetapkan oleh unit pengapian.
-      Saat pengapian lebih tepat.
-      Percikan bunga api lebih besar dan lebih lama sangat berguna untuk mengendalikan emisi gas buang.
Pembangkit Pulsa sistim pengapian elektronik
Ada beberapa cara untuk menghasilkan pulsa sinyal pada distributor.
a)    Pembangkit pulsa.
b)   Pembangkit efek Hall.
c)    Sensor optik.

1.   Sensor Penghimpun Magnet (Pembangkit Pulsa)
Konstruksi.
Sensor penghimpun magnet (Magnetic Pick-up Sensor) terdiri dari lilitan kawat dan inti magnet permanen. Magnet permanen membentuk medan magnet di sekeliling lilitan kawat. 
Carakerja
Ketika benda logam mengganggu keseimbangan medan magnet, tegangan listrik terbentuk pada lilitan kawat. Tegangan ini dibangkitkan pada lilitan kawat. Sinyal tegangan ini diperkuat oleh mikrokomputer.




 konstruksi Sensor posisi poros engkol
Sensor posisi poros engkol (CP, Crankshaft position) adalah salah satu contoh dari penghimpun magnet. Sensor CP mempunyai perangkat penghimpun magnet.  Sensor CP biasanya di tempatkan pada blok engine. Cincin pulsa poros engkol ditempatkan pada poros engkol. Tonjolan logam ditempatkan di bagian pinggiran cincin pulsa
Saat cincin pulsa berputar, tonjolan sejajar dengan ujung sensor posisi poros engkol. Tonjolan logam tersebut memotong medan magnet. Gangguan terhadap medan magnet membangkitkan tegangan sinyal tegangan pada lilitan kawat. Sinyal tegangan ini diperkuat oleh ECU.Penghimpun magnet yang digunakan pada sistem pengendali elektronik mencakup:
-      Sensor posisi poros engkol.
-      Sensor kecepatan kendaraan.
-      Penghimpun saat pengapian.
Tegangan yang dihasilkan pembangkit pulsa adalah arus bolak-balik (AC). Saat kecepatan meningkat, tegangan dan frekwensinya juga meningkat. CPU memantau frekwensi sinyal untuk menghitung kecepatan poros dan posisinya.



Bentuk geelombang pembangkit pulsa




Perubahan terjadi dalam perencanaan pembangkit pulsa, tetapi semuanya menggunakan dasar kerja yang sama.
perubahan rancangan pembangkit pulsa
2.   Pembangkit efek hall
Dasar Kerja efek Hall
Efek hall adalah nama yang diberikan berdasarkan E.H. Hall yang menemukan efek ini pada tahun 1879. Bahan semi konduktor tipis yang berbentuk garis (pembangkit hall) mempunyai aliran arus konstan yang mengalirinya. Ketika medan magnet didekatkan pada pembangkit hall sehingga medan magnet tegak lurus terhadap bahan semi konduktor (pembangkit hall), akan muncul tegangan rendah pada sisi semi konduktor yang berbentuk garis. Tegangan ini disebut “Tegangan Hall”. Saat magnet dijauhkan tegangan hall akan turun pada titik nol. Kedua hal tersebut di atas, arus yang konstan dan medan magnet yang tegak lurus terhadap bahan semi konduktor diperlukan untuk membangkitkan tegangan hall. Jika salah satu atau keduanya tidak ada maka tegangan hall tidak akan dapat dihasilkan.




Gambar 14  tidak ada magnet tidak ada efek hall


Gambar 15  Kemagnetan 90’ tegangan hall muncul

Bentuk gelombang output sensor Hall disebut gelombang digital sebab perubahan magnet terhadap bahan semi konduktor yang berbentuk garis dari 90° akan di mematikan tegangan hall. Tegangan keluaran adalah “Ada atau Tidak Ada”.




prinsip kerja sensor kecepatan dan sinyal keluarannya

Sensor, yang ditempatkan pada distributor, digunakan untuk menetukan putaran engine dan saat pengapian. Saat poros distributor berputar, sensor memberikan sinyal kepada mikrokomputer informasi tentang posisi poros distributor.
Konstruksi/Tempat Sensor Penghimpun pengapian.
Sensor ini terdiri dari tutup sudu yang berputar dan saklar efek Hall. Tutup sudu yang berputar di tempatkan di bagian atas poros distributor. Saklar efek Hall berada di bagaian dasar distributor.
Tutup sudu berputar, Sakelar efek Hall.

Tutup sudu berputar dan sakelar efek Hall ditempatkan sedemikian rupa sehingga sudu-sudu dapat melalui celah sakelar saat sudu-sudu berputar. Bila tidak ada sudu yang berada di celah medan magnet menyebabkan munculnya tegangan hall.
Bila sudu berada diantara celah, medan magnet terhalang dari bagian sensor. Tidak akan ada tegangan Hall yang muncul. Frekwensi (kecepatan) tegangan sinyal akan tergantung  pada putaran poros dan jumlah sudu-sudu. Lebar sinyal akan beragam tergantung pada ukuran sudu.
3.   Sensor Posisi Poros Engkol Optik
Hampir sama dengan sensor Hall, sensor posisi poros engkol optik menggunakan piringan yang secara langsung dihubungkan dengan poros pemutar. Sebagai pengganti sudu, piringan dilengkapi dengan lubang-lubang yang posisinya berhubungan dengan derajat perputaran.
Contoh:
1)   90° untuk engine 4 silinder.
2)   60° untuk engine 6 silinder.
3)   45° untuk engine V 8 silinder.
Sensor-sensor modern mungkin mempunyai perputaran poros 360°.
Sensor Posisi Poros engkol Optik.

Ditempatkan pada setiap sisi piringan sebuah LED (Light Emitting Diode) dan sebuah Phototransistor. Lubang pada piringan memungkinkan cahaya dari LED mencapai phototransistor, digunakan sebagai sensor. Output phototransistor diperkuat untuk memberikan sinyal tegangan ke ECU.

Output Pulsa

Sistem Pewaktu Pengapian Elektronik (EST)
Sistem pewaktu pengapian elektronik menggantikan sistem pemaju saat pengapian konvensional yaitu sistem sentrifugal dan vacuum. Ini memberikan saat pengapian yang optimum yang diperlukan oleh engine yang dipengaruhi oleh kecepatan, beban, temperatur pendingin engine, posisi throttle dan kondisi kerja motor starter dan kompresor sistem penyejuk udara.

Sistem ini terdiri dari:

1)   Distributor – dengan pembangkit sinyal.
2)   Sensor Tekanan mutlak manifold (MAP)
3)   Sensor Temperatur pendingin engine.
4)   Sakelar posisi throttle.
5)   Modul Pengendali Elektronik.
6)   Coil Pengapian.
7)   Kabel Tegangan Tinggi.
8)   Busi.
9)   Masukan dari rangkaian solenoid motor starter.
10)Masukan dari rangkaian kompling kompresor AC


Sistem EST

Sensor-sensor memberikan informasi kerja engine kepada modul, yang akan menghitung saat pengapian yang diperlukan dan merubah sinyal keluaran kepada coil pengapian untuk memberikan pengendalian saat pengapian.
Related Posts

Related Posts

Post a Comment